
Katanya jadi wakil rakyat, Seharusnya punya itikad
Kenapa saat rakyat melarat, Kamu malah mufakat
Siapa suruh kamu rapat, Minta naikan Gaji
Siapa suruh kamu minta, Mobil dinas baru lagi
Siapa suruh kamu cari hutang luar negeri
Hutangnyapun bengkak dan makin tinggi
Dananya kemana?...............
Agenda rapat di buat, tawar menawar intinya
Lantas kalian sepakat, dengan pembagian tempat
Kamu yang duduk di sana, kamu yang duduk di sini
Rakyat hanya bisa melihat saja
Membahas apa di Sidang, membutuhkan banyak anggaran
Hasil sidang dan rakyat, tidak ada keterkaitan
Yang kutahu rapatmu hanya untuk keperluanmu sendiri
Hah!...pembagian kursi, rebutan jatah lagi
Trus gimana ini?...
Apa lupa saat pemilu, Kamu banyak obral janji
Tapi setelah mendapat Kursi, Rakyat menjerit tidak peduli
Apa bisu?..., Apa Tuli?....,
Hah!,malah mendengkur,
Seperti Batu..., Mirip ASU
Husss!...Tabu
Sidang-sidangmu, bukan sidangku
Rapat-rapatmu, bukan rapatku
Pasal-pasalmu, bukan pasalku saudara
Kursi-kursimu, dulu kursiku
Pesta-pestamu, rasa laparku
Sorak-sorakmu, jerit batinku
Janjinya..., janjimu..., janji mereka
Tong kosong..., glodak !
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
Sajak
dengan judul
Sidangmu mufakatmu
. Silahkan saja Anda bookmark halaman ini juga mempostingkannya kembali, dengan syarat menyertakan URL
http://dualimatujuhdua.blogspot.com/2013/05/sidangmu-mufakatmu.html
. Terima kasih atas kunjungan anda semoga persaudaraan sesama blogger akan terjalin Abadi, Dengan saling mendukung juga memberikan masukan yang Apresiasip demi perkembangan bersama.Salam sukses selalu
Ditulis oleh:
Unknown
-
Saturday, 11 May 2013
Ekspresi yg ga kan selalu mati :)
ReplyDeleteItu tong nya.. Bisa... Glodak glodak...mas hehe :)
ya sob...tongnya kosong besar lagi,jadi gitu deh suaranya...hehehe
Deleteane mah no coment lah gan klo masalah ginian mah gan, susah d indo bnyk mslah.
ReplyDeleteknjungan mlm gan, knjungi blik ya. thanks :)
ehm...no problem sob, nih juga sekedar luapin unek2 di hati,beraninye cuuma di blog aje. kalau di tempat umum takut di tuduh provokator...he he he.
Deletesegera meluncur
hehee.. bahasanya iwan fals bgt ya... hihii
ReplyDeleteMOSO SIH?....
Deletekatanya mewakili rakyat..tp rakyat yg mana?hehe
ReplyDeleterakyat di angan-angan...ha ha ha
Deletewah bahas anggota hewan ya..?
ReplyDeletega ikutan ah... :D
gak mas,cuma ungkapin aja yng ada di pikikran ane
DeleteSebenarnya sih bukan tuli atau bisu, hanya saja mereka lupa diri.
ReplyDeleteTapi hati-hati ya nulis yang beginian, ntar ada yang nuntut.. :)
demokrasi sob, kritikan adalah demi kemajuan
Deletewakil rakyat..sebagian besar dari mereka hanya janji janji palsu belaka, maka berhati-hatilah dalam memilih wakil rakyat selanjutnya :-)
ReplyDeletebenar sekali gan, bosan dengan orasi-orasi palsu
DeleteJangan takut, jangan ragu karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam untuk menyampaikan suara hari Rakyat.
ReplyDeleteBlog flying.
cocok!....syair bang Iwan.......
Deletegubraakk.. entahlah dengan orang2 yang disana.. acuh sama kita.. mereka masih merasa kurang puas aja dengan apa yang mereka punya sekarang ini
ReplyDeletemanusia serba kurang, tapi kadang jalan yang di pilih merugikan sepihak
Deletesemangat kle ya mas..mngluarkan unek2nya..hehe
ReplyDeletewkil rakyat shrusnya merakyat..ternyata..yaa jambu (Janji Busuk)...hehe
bukan jambu sob, tapi jangkr*.....he he he he
Deletemereka hanya wakil rakyat, ya wakil kita semua, jadi jika mreka berbuat kesalahan siapa yang berhak menegur? jelas rakyatnya.
ReplyDeletesobat semua taukan posisi wakil dimana??
betul sob, tetapi adakah para wakil rakyat bisa mendengar teguran kita?....
Deleteselama ini teguran yang bisa di dengar mereka jika kita menegur pakai cara lebah.....