
Salam sejahtera selalu untuk Anda penumpang Buz Blogger Tujuhdua, bersua lagi dengan coretan saya yang tanpa makna. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada Eyang subur!...Eh salah Eyang google atas kemurahan hatinya meng-crawl tulisan ini. Juga kepada Blogger yang jadi fasilitator walaupun widget pemberdayaannya sering di hapus pengguna Blogger, termasuk saya.
Baiklah saya akan coba menuliskan sajak. Mudah-mudahan sajak ini bisa menjadi pendingin di suasana panas dan bisa menjadi sedikit hangat di saat sedang kedinginan, halah!.. kaya kopi jahe aja.
Sengaja sajak ini nggak di kasih judul, sebab isinya asal sembur alias ngawur, yuk kita lanjutin bacanya......
Mak...aku anakmu perawan
Dari dulu hidup di perantauan
Jadi pembantu di kantin sekolahan
Udah tiga bulan aku nggak gajian
Mak....Do’amu di dengar Tuhan
Di ridhoi dan juga terkabulkan
Kaya gini jadi orang nggak punya
Hidup selalu di ejek sama tetangga
Ingat – ingat manusia akan mati
Jika mati di kubur sanak family
Di tanam dalam tanah sendiri
Terasa sakit badan di himpit Bumi
Dalam kubur itu banyak orang dosa
Kalajengking dan juga Ular Cobra
Ada setan menjelma jadi teman kencan
Agar manusia betah dalam Kuburan
Di Akherat nggak ada mobil lewat
Di Akherat Nggak ada Juz Alpukat
Di Akherat nggak ada meja Biliiard
Yang ada Gadanya Malaikat
Se kaya-kayanya orang pasti ada miskinnya
Se miskin-miskinnya orang pasti ada tabungannya
Cari pasangan jangan pandang Rupa dan harta
Yang penting,...
Jangan ngabisin Warisan Mertua
Kamu memang Ayu
Kaya mantan Pacarku dulu
Sayang,sayang beneran
Cantikmu hanya buat Obralan
Obral, Obral janji Brow
Belum tentu hidupmu bahagia
Mending dengerin saya
Baca sajak dari Tujuhdua
Ikut aku hidup di desa
Bantuin bikin Batu bata
Kalau rajin....
Asal irit bisa jadi Kaya
Demikian tadi sajak tak bermakna dari Tujuhdua, Mudah-mudahan ada yang mau baca. Jika sudah baca mohon sumbangan komentar seikhlasnya. Bagi yang Komentar saya doakan Blognya semakin jaya, Untuk yang tidak mau komentar itu tandanya naksir sama saya.he he he...Ngawur aja.
Salam Tujuhdua
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
Coretan
dengan judul
Sajak tak bermakna
. Silahkan saja Anda bookmark halaman ini juga mempostingkannya kembali, dengan syarat menyertakan URL
https://dualimatujuhdua.blogspot.com/2013/04/sajak-tak-bermakna.html
. Terima kasih atas kunjungan anda semoga persaudaraan sesama blogger akan terjalin Abadi, Dengan saling mendukung juga memberikan masukan yang Apresiasip demi perkembangan bersama.Salam sukses selalu
Ditulis oleh:
Unknown
-
Saturday, 20 April 2013
lucu tapi juga memberi nasehat yang menyentuh hati, trimakasih sob....
ReplyDeletesekenanya jha sob,yang pnting ngeposting.
Deletehahahah sajaknya mengundang ketawa, tapi mempunyai arti yang harus diresapi dan merupakan nasehat.
ReplyDeleteagan bisa ajha,nulis sekenanya ajha nih gan.
Deletemakasik kunjungannya
wew, hihihii ... okeh, kalo irit bisa kaya yah ... :p
ReplyDeleteharusnya begitu.boleh irirt tapi jangan pelit
Deleteaku bacanya baru sepotong, keburu hujan, ubi cilembu ku harus segera di iuhkeun...pokokna mah puisinya nyantei kaya dipantai pisan lah.
ReplyDeleteenak pisan mah kalo hujan2 sambil bakar ubi atuh akang...he he he
Deletengawur tapi nyambung,,, bermakna lagi,,, kreatif bener
ReplyDeletekalau gak terlihat nyambung ntar gue ikat pake tali ja sob...he he he
Delete